Selasa, 20 September 2016

Samsung Galaxy Note 7 Dilarang di Maskapai Penerbangan





Insiden meledaknya baterai Galaxy Note 7 membuat Samsung 'gigit jari' karena tercoreng namanya. Terlebih, kali ini maskapai penerbangan di berbagai negara beramai-ramai melarang penumpangnya memakai Galaxy Note 7 di dalam kabin pesawat. Semestara itu, ada tiga maskapai penerbangan asal Australia yaitu, Qantas, Jetstar dan Virgin Australia juga ikut melarang penggunaan Samsung Note 7 di dalam pesawat, menyusul kekhawatiran terbakarnya smartphone tersebut dan sebagai bentuk tindak pencegahan terkait penarikan Samsung Galaxy Note 7. 
Setelah dikeluarkannya pengumuman dari FAA (Federal Aviation Administration) perihal adanya bahaya dari perangkat Samsung Galaxy Note 7. Menindak lanjuti kejadian yang terjadi belakangan ini, serta berkaitan dengan penarikan perangkat Galaxy Note 7, FAA menyarankan dengan keras kepada penumpang untuk tak mengaktifkan dan mengisi daya perangkat tersebut ketika berada dalam penerbangan serta di dalam bagasi. Pengumuman FAA itu kemudian diikuti oleh maskapai dunia. Tercatat beberapa maskapai internasional yang melarang pengisian daya Galaxy Note 7 di pesawat. Sejak saat itu, maskapai penerbangan dan badan keselamatan di seluruh dunia memperingatkan penumpang untuk tidak menggunakannya saat penerbangan, seperti dilansir AFP.
Adanya banyak insiden kebakaran dan ledakan di Galaxy Note 7, membuat sejumlah maskapai Indonesia melarang penumpangnya untuk men-charge Galaxy Note 7 di pesawat. Himbauan ini datang dari lembaga otoritas penerbangan Federal Aviation Administration yang memasukan Galaxy Note 7 sebagai benda berbahaya dan bisa menimbulkan percikan api didalam pesawat. Mengikuti pengumuman dari Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) yang melarang penggunaan Samsung Galaxy Note 7 saat di pesawat, maskapai di Indonesia kompak merilis pengumuman serupa.
Berikut adalah daftar maskapai yang telah melarang penumpangnya untuk mengaktifkan, mengisi daya, atau menyimpan Samsung Galaxy Note 7 di dalam bagasi:
  1. Garuda Indonesia
  2. Citilink
  3. Lion Air
  4. Batik Air
  5. Wings Air
  6. Sriwijaya Air
  7. NAM Air
  8. AirAsia
  9. AirAsia X
Garuda Indonesia beserta Citilink yang merupakan anak perusahaannya menjadi maskapai pertama yang merilis aturan terkait ponsel flagship terbaru oleh Samsung ini. Dalam keterangan resmi yang disampaikan dalam Bahasa Inggris dan Indonesia, Garuda melarang semua penumpang yang memiliki Samsung Galaxy Note 7 untuk mengaktifkan atau mengisi daya Samsung Galaxy Note 7 selama penerbangan berlangsung. Tidak hanya itu, Garuda juga melarang penumpang untuk meletakkan Samsung Galaxy Note 7 di dalam bagasi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penumpang boleh membawa ponsel tersebut, tapi tidak diizinkan menggunakan dan menghubungkannya ke sistem hiburan penerbangan yang menyediakan port USB. Garuda Indonesia juga menerbitkan Handling Information Notice Station di bandara domestik dan internasional yang ada di Indonesia.
Sebelum Garuda Indonesia, sejumlah maskapai penerbangan lain juga melarang penggunaan Galaxy Note di dalam pesawat, diantaranya Singapore Airline, Etihad Airways dan Emirates Airline. Tidak hanya itu, otoritas penerbangan di beberapa negara, antara lain India, Kanada dan Jepang, secara resmi juga mengeluarkan larangan untuk tidak menggunakan Galaxy Note7 dalam pesawat.
Akibat insiden ini, Samsung pun mengambil langkah untuk menarik kembali semua ponsel yang telah terjual dan menghentikan pemasaran hingga waktu yang belum bisa dipastikan. Samsung pekan lalu menangguhkan penjualan smartphone unggulan terbarunya dan mengumumkan penarikan kembali 2,5 juta unit yang sudah terjual, setelah baterai cacat menyebabkan beberapa perangkat meledak saat pengisian daya. Di Indonesia, Samsung telah membatalkan pemesanan Galaxy Note 7 dan mengembalikan seluruh dana pemesan. Selain itu, Samsung akan memberikan kompensasi atas pembatalan pre-order tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar